Pendidikan di masa penjajahan bukanlah alat pembebas, melainkan sarana kendali. Para penjajah, baik Belanda maupun kolonial lain, dengan sengaja membatasi akses pendidikan bagi rakyat pribumi. Bukan hanya soal keterbatasan fasilitas, tapi juga kurikulum yang dibuat agar pribumi tak tumbuh kritis. Tujuannya jelas: menjaga kekuasaan kolonial tetap tak tergoyahkan.
Sistem pendidikan yang ada dibuat bertingkat, memisahkan antara anak-anak Eropa, Indo, dan pribumi. Anak-anak Eropa mendapat pendidikan berkualitas tinggi, lengkap dengan ilmu pengetahuan modern, sementara pribumi hanya diberi pelajaran dasar. Bahkan, tidak semua wilayah memiliki sekolah untuk rakyat jelata. Mereka yang bisa bersekolah pun harus melalui proses seleksi yang ketat dan penuh diskriminasi.
Pendidikan pribumi kala itu lebih diarahkan untuk mencetak tenaga kerja rendahan—pegawai kantor, guru bantu, atau pekerja kasar. Tak ada ruang untuk berkembang menjadi pemimpin atau pemikir. Segala bentuk pemikiran bebas dan nasionalisme ditekan habis-habisan. Bahasa Belanda menjadi alat pemisah, hanya mereka yang menguasainya yang bisa naik jenjang sosial. Inilah bentuk kontrol terselubung: membuat ilmu pengetahuan menjadi barang eksklusif.
Namun, dari celah-celah sempit itulah muncul tokoh-tokoh pergerakan seperti Ki Hajar Dewantara, Tjipto Mangunkusumo, dan lainnya. Mereka melihat bahwa pendidikan adalah kunci kemerdekaan, bukan sekadar belajar baca-tulis. Maka lahirlah lembaga seperti Taman Siswa, yang mengajarkan nilai-nilai kebangsaan dan semangat perlawanan terhadap penjajah. Pendidikan tak lagi tunduk, tapi bangkit sebagai senjata melawan penindasan.
Baca juga:
Peran Beasiswa dalam Mengembangkan Pendidikan di Era Kerajaan
Pendidikan di masa penjajahan adalah potret ketimpangan yang nyata. Dari sinilah kita belajar bahwa ilmu bisa jadi alat penaklukan, tapi juga bisa menjadi alat perjuangan. Maka penting bagi generasi kini untuk menghargai kebebasan berpikir dan akses belajar yang telah diperjuangkan dengan susah payah.
Kalau kamu butuh artikel lain bertema sejarah atau p